Profil Desa Ngleses

Ketahui informasi secara rinci Desa Ngleses mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ngleses

Tentang Kami

Profil Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, sebuah wilayah eksklave unik dengan potensi pertanian padi dan semangat gotong royong yang kuat. Temukan informasi lengkap mengenai geografi, demografi, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur di

  • Geografi Unik

    Desa Ngleses merupakan sebuah eksklave fungsional dari Kabupaten Boyolali, yang secara geografis wilayah permukimannya terpisah dan dikelilingi oleh area hutan Perhutani serta wilayah Kabupaten Grobogan.

  • Potensi Pertanian

    Sektor pertanian, khususnya padi, menjadi tulang punggung perekonomian desa, didukung oleh program pemerintah seperti "Budidaya Padi Sehat" untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

  • Semangat Gotong Royong

    Masyarakat Desa Ngleses memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi, terbukti melalui partisipasi aktif dalam program pembangunan infrastruktur seperti betonisasi jalan desa melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

XM Broker

Desa Ngleses, sebuah nama yang mungkin belum begitu akrab di telinga masyarakat luas, menyimpan keunikan tersendiri dalam peta administrasi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Terletak di Kecamatan Juwangi, desa ini menjadi sorotan bukan hanya karena potensinya, tetapi juga karena posisinya sebagai wilayah eksklave fungsional. Wilayah permukimannya terpisah dari desa-desa lain di kecamatannya, dipisahkan oleh hamparan hutan negara dan berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga. Kondisi geografis yang istimewa ini membentuk karakter sosial dan ekonomi masyarakatnya, yang tangguh dalam menghadapi tantangan dan proaktif dalam memanfaatkan peluang pembangunan. Dengan sektor pertanian sebagai motor penggerak utama dan semangat gotong royong yang mendarah daging, Desa Ngleses terus berbenah, menunjukkan geliat pembangunan yang signifikan di salah satu sudut paling utara Kabupaten Boyolali.

Geografi dan Wilayah Administrasi

Secara administratif, Desa Ngleses merupakan satu dari sepuluh desa yang berada di bawah naungan Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali. Namun secara geografis, desa ini menampilkan sebuah anomali. Letak Desa Ngleses terisolasi dari pusat pemerintahan kecamatannya; untuk mencapainya, warga atau pendatang harus melintasi wilayah kabupaten lain, yakni Kabupaten Grobogan. Fenomena ini menjadikan Ngleses sebagai sebuah eksklave fungsional.Letak koordinatnya berada di sekitar 7°12′47″ Lintang Selatan dan 110°50′8″ Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya didominasi oleh perbatasan dengan kecamatan di Kabupaten Grobogan. Di sebelah utara dan timur, desa ini berbatasan dengan Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Keunikan letak ini memberikan tantangan sekaligus peluang, terutama dalam hal aksesibilitas dan koordinasi pembangunan lintas-kabupaten.Desa Ngleses terbagi menjadi beberapa dukuh atau dusun yang menjadi pusat permukiman warga, antara lain Dukuh Gumukrejo, Sidorejo, Karangwinong, Ngleses, Garon, Sendangrejo, Pengkol, Kedungringin, Plaosan, Sumberejo dan Jambean. Struktur ini menjadikan Ngleses sebagai salah satu desa dengan jumlah dukuh terbanyak di Kecamatan Juwangi.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Juwangi dalam Angka 2021", luas total wilayah Kecamatan Juwangi ialah 79,99 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 35.766 jiwa. Dari data tersebut, kepadatan penduduk di tingkat kecamatan berada di angka 448 jiwa per km². Data spesifik mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk untuk Desa Ngleses secara tersendiri belum tersedia dalam publikasi BPS terbaru yang dapat diakses publik. Namun, sebagai bagian integral dari kecamatan, data agregat tersebut memberikan gambaran umum mengenai skala demografi dan ruang di wilayah ini. Topografi wilayah yang didominasi dataran rendah dengan kontur tanah yang di beberapa titik tergolong labil menjadi karakteristik utama bentang alam Desa Ngleses.

Demografi dan Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial masyarakat Desa Ngleses sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Semangat gotong royong, yang merupakan warisan budaya luhur bangsa, masih hidup dan lestari dalam keseharian warga. Hal ini tercermin nyata dalam berbagai kegiatan komunal, mulai dari perayaan hari besar, upacara adat, hingga partisipasi dalam program-program pembangunan desa.Salah satu bukti paling konkret dari kuatnya semangat gotong royong ini terlihat saat pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung pada tahun 2019. Program yang menyasar pembangunan fisik berupa betonisasi jalan desa ini disambut dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Tidak hanya kaum pria, para ibu di Desa Ngleses juga turut mengambil peran aktif, bahu-membahu menyiapkan logistik dan konsumsi bagi para pekerja dan anggota TNI. Keterlibatan aktif ini menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk kemajuan bersama.Dalam konteks layanan dasar, Desa Ngleses memiliki akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan tingkat dasar. Di bidang pendidikan, tercatat terdapat lembaga pendidikan setingkat sekolah dasar, yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngleses I dan sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta. Keberadaan fasilitas ini memastikan anak-anak usia sekolah di desa tersebut dapat mengenyam pendidikan dasar tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke luar desa.Di sektor kesehatan, Desa Ngleses berada di bawah wilayah kerja Puskesmas Juwangi. Untuk melayani kebutuhan kesehatan primer warga, terdapat beberapa pos pelayanan terpadu (posyandu) yang tersebar di beberapa dukuh. Keberadaan posyandu ini menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, serta penyuluhan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam

Perekonomian Desa Ngleses bertumpu kuat pada sektor agraris. Lahan pertanian yang terhampar di wilayah desa menjadi sumber penghidupan utama bagi mayoritas penduduknya. Komoditas unggulan yang dikembangkan yakni padi. Iklim dan kondisi tanah di wilayah Juwangi secara umum mendukung kegiatan pertanian tanaman pangan ini.Pemerintah, melalui Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, turut memberikan perhatian terhadap pengembangan sektor ini. Salah satu inisiatif yang pernah digulirkan di Desa Ngleses ialah program "Budidaya Padi Sehat". Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dengan mendorong praktik pertanian yang minim penggunaan bahan kimia sintetis. Melalui pendampingan dan penyuluhan, para petani diajak untuk menerapkan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan, menghasilkan beras yang lebih sehat, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan nilai jual hasil panen.Selain padi, wilayah Kecamatan Juwangi secara umum juga dikenal sebagai penghasil komoditas pertanian lain seperti jagung, ketela pohon, dan pisang. Potensi ini membuka peluang untuk diversifikasi usaha di bidang agroindustri skala kecil dan menengah, seperti pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah. Meskipun belum menjadi fokus utama, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis hasil pertanian memiliki prospek yang cerah untuk menopang perekonomian desa di masa depan.Keberadaan kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani di sekitar Desa Ngleses juga memberikan dampak ekonomi, terutama sebagai sumber hasil hutan non-kayu dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian warga. Sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemangku kepentingan seperti Perhutani menjadi kunci untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Pembangunan Infrastruktur dan Prospek Masa Depan

Pembangunan infrastruktur, khususnya akses jalan, menjadi prioritas utama bagi Desa Ngleses mengingat posisinya yang terpencil. Kondisi jalan yang memadai merupakan urat nadi perekonomian yang akan memperlancar distribusi hasil pertanian, mempermudah akses warga ke pusat layanan kesehatan dan pendidikan, serta membuka isolasi wilayah.Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menunjukkan komitmen nyata dalam hal ini. Program TMMD pada tahun 2019 yang memfokuskan pada betonisasi jalan sepanjang ratusan meter menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas infrastruktur di Desa Ngleses. Pembangunan ini dilakukan dengan spesifikasi teknis khusus, seperti penggunaan tulang besi dalam struktur beton, untuk mengatasi tantangan kontur tanah yang labil.Menurut pernyataan Danramil 19/Juwangi saat itu, Kapten (Inf) Suyatno, pembangunan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan. "Kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga hasil pembangunan TMMD nanti. Toh nantinya masyarakat sendiri yang akan menerima manfaatnya secara langsung," ujarnya, menekankan pentingnya partisipasi warga tidak hanya dalam proses pembangunan tetapi juga dalam pemeliharaan.

Ke depan, prospek Desa Ngleses terletak pada kemampuannya untuk mengoptimalkan potensi pertanian dan memanfaatkan keunikan geografisnya. Peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan, serta penguatan kelembagaan ekonomi desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan menjadi faktor penentu kemajuan. Selain itu, potensi pengembangan desa wisata dengan menonjolkan keunikan sebagai wilayah eksklave dan kedekatannya dengan objek wisata regional seperti Waduk Kedung Ombo bisa menjadi alternatif sumber pendapatan baru bagi desa. Dengan terus memupuk semangat gotong royong dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, Desa Ngleses optimis menatap masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.